Senin, 29 Oktober 2012

Ayah dan Aca



Pagi ini ketemu Mba Amel di stasiun rawa buntu.

"Ndin, Yunas semalem cerita, katanya Lucky lagi boboin aca ya, ga kebalik ? ko Lucky yang boboin Aca sih ?" tanya Mama Arkan dan Zahra ini.

Pertanyaan seperti ini sering banget terlontar saat orang melihat kedekatan anak semata wayangku ini dengan ayahnya. Ada yang kagum karena suamiku sebegitunya sayang sm Aca sampe mau menggantikan peranku menidurkan Aca, nyuapin, ngurusin dll. Ada juga yang nyinyir karena aku malah dianggapnya ngga mau ngurusin anak, sampe-sampe suamiku harus turun tangan.

Aku sih sebenernya santai saja, wong anak berdua ya ngurusin berdua. Tapi khusus untuk menidurkan Aca ada alasan khusus yang menyebabkan Aca lebih suka dikelonin ayahnya daripada aku.

Aca nenen sampai usia 2 tahun 5 bulan. Sebenernya dari usia 2 tahun aku udah ngurangin frekwensi dia nenen. Setiap minta aku kasih susu dalam dot. Tapi tetep aja kalau ada aku dia akan lebih memilih nenen sama undanya. Aku kasih tau kalau Aca udah besar, udah ga boleh nenen lagi, malu sama orang lain, tapi tetep dia ga ngerti.

Sebenernya Ibuku, teman dan saudaraku banyak yang kasih tips untuk menyapih anak. Tapi ko ya menurutku ga ada yang sesuai dengan mauku. Ada yang saranin nenennya dikasih obat merah, dikasih pahit2an, kayu putih, hansaplast, pura-pura sakit. Ko ya anak-anak dibodohin ya, anak sebesar Aca sudah pintar, sudah gabisa dibohongin, pikirku.

Akhirnya aku minta suamiku yang kelonin Aca setiap mau bobo. Aku biasanya tidur didepan tivi karena kalau ada aku Aca pasti lebih memilih dipeluk dan nenen. Setelah beberapa malam tidur memisahkan diri, sedikit demi sedikit Aca  mulai jarang minta nenen. Sampai suatu malam aku putuskan untuk kembali tidur berkumpul dengan mereka. Tapi yang terjadi sungguh diluar dugaan. Aca sekonyong-konyong berteriak mengusirku dari kamar.

"Unda bobo diuang (diluar) aja, Aca gamau bobo sama unda......." Huwa....... rasanya pengen nangis.....

Rupanya selama ini Aca merasa aku gamau bobo sama dia lagi, makanya dia dikelonin ayahnya.Padahal bukan itu maksud unda :(

Sejak itu Aca lebih memilih tidur dikelonin ayahnya daripada undanya, meskipu sekarang sudah ga terlalu ekstrim *unda boleh tidur dikamar dengan posisi Aca, ayah ditengah lalu unda.

Pelajaran berharga nih untuk menyapih adeknya Aca nanti. Jangan sampai kejadian  gamau bobo sama unda lagi :p






Kamis, 27 Januari 2011

Tentang Khanza


"Ayaaah, ayah udh nyampe mana siiih, kok lama banget.... !!! " dengan suara lemas dan kesakitan untuk kesekian kalinya kutelpon suamiku.
" Keretanya ada gangguan bunda, jadi datengnya agak telat. Maaf ya sayang... Bunda kenapa ? udah mules - mules ya ? " Sepertinya ada rasa khawatir dalam nada suara Ayah.
" Pokoknya cepetaaaaaann..... " kututup telepon dengan kesalnya.

Huh kenapa pake ada gangguan segala sih, biasanya juga lancar-lancar aja tuh kereta. Kenapa ga naek bus aja sih. Dalam hatiku menggerutu menyesali kedatangan suamiku yang tak sesuai jadwal.

"Ya Allah, Ya Rabbi kuserahkan padamu, hamba mohon berilah kekuatan agar hamba bisa melewati semua ini" tak henti sebut nama Nya dan memohon pada Nya.

Sehari sebelumnya aku masih mengeluhkan mengapa tanda-tanda persalinan itu tak kunjung tiba, padahal sudah lewat beberapa hari dari hari perkiraan lahir. Terakhir dsog mengatakan kalau sampai 1 minggu belum ada tanda-tanda persalinan terpaksa harus dilakukan tindakan operasi karena telah terlihat adanya pengapuran atau kalsifikasi di beberapa bagian tubuh anakku dan juga kondisi placenta yang semaki lama semakin tua dan ditakutkan tak mampu lagi berfungsi optimal. Ooooh noo...... Sungguh hati kecil ku menginginkan proses persalinan anak pertamaku ini bisa normal.

Sore 1 hari sebelum kelahiran putriku, Abu mengajakku pergi ke pasar pulang pergi jalan kaki (fyi : jarak rumah - pasar kurleb 3km), katanya untuk merangsang kontraksi segera datang. Dan terbukti, keesokan pagi nya kudapati plek di pakaian dalamku, setengah teriak kuberitahu orang-orang yang kebetulan ada di rumah. Lega campur degdegan dan sedikit rasa takut menyelusup di dadaku.

Aneh, kenapa tak kunjung ada kontraksi juga ya, hmmm....
Kuputuskan untuk menunggu beberapa jam lagi sampai rasa mulas itu datang. Siang menjelang kemudian sore dan magrib pun tiba tak kunjung datang juga kontraksi yang ditunggu. Menjelang adzan Isya barulah ada rasa mulas sedikit dengan interval yang masih sangat jauh.

Oooh my... kenapa makin lama rasanya semakin sakit. Mulai tampak raut muka kesakitan di wajahku yang mengundang rasa khawatir pada seluruh penghuni rumah. Ibuku mulai menelpon bidan, tak lama adikku segera berangkat untuk menjemput Bidan yang tinggal tak begitu jauh dari rumah.

Jam menunjukan pukul 22.00, rasa mulas itu semakin menjadi, semakin lama jarak dari satu kontraksi ke kontraksi berikutnya semakin dekat. Semakin gelisah memikirkan suamiku yang tak kunjung tiba, kereta yang membawanya dari Bandung rupanya mengalami gangguan.

Beberapa menit kemudian tibalah Bu Bidan. Setelah melontarkan beberapa pertanyaan seperti sudah berapa lama terjadi kontraksi, berapa menit jarak dari satu kontraksi ke kontraksi lainnya, apakah ada plek dll maka dimulailah pemeriksaan.
Dengan menggunakan sarung tangan Sang Ibu Bidan mulai memeriksaku.
" Memang sudah ada pembukaan neng, tapi masih pembukaan satu, kita tunggu sampai pembukaan nya bertambah ya. Sementara ini saya pulang dulu, nanti kalo kontraksinya sudah semakin sering tlp saya lagi, kita periksa lagi. " Ramah dan tenang Bu Bidan menyampaikan hasil diagnosa nya.

Memang di kampungku saat ini kebanyakan ibu hamil yang hendak melahirkan banyak menggunakan jasa Bu Bidan Lela ini untuk membantu persalinannya. Selain karena keramahan dan sifat sabar yang luar biasa yang dimiliki Bu Bidan ini, bagi masyarakat Kab Ciamis kota kelahiran ku ini melahirkan dengan Bidan sudah dianggap sangat aman dan memuaskan dan tentu saja sangat terjangkau, heheee...
Alasan lainnya adalah tenaga Dsog di kota ku ini masih sangat minim, hanya ada sekitar 3 atau 4 orang saja dan kesemuanya berjenis kelamin lelaki. Hmmm, bagi beberapa ibu hamil termasuk aku rasanya risih dan sungkan untuk mempercayakan proses persalinan dengan bantuan tenaga kaum adam, yang notabene bukan suami atau muhrim kita. Itu pula lah yang menjadi alasanku memilih untuk melahirkan dengan bantuan Bidan, meskipun pada awalnya suamiku sempat tak setuju karena menganggap Dsog memiliki keahlian dan pengalaman yang lebih banyak dibanding Bidan. Namun setelah bertemu dengan Bidan nya dan konsultasi langsung akhirnya suamikupun setuju dan mengerti dengan keputusanku untuk memilih Bu Bidan untuk membantu persalinanku.

Pukul 12.45 suamiku tiba di rumah, cukup kaget melihatku ku kesakitan karena kontraksi. Memang sengaja aku tak memberitahunya bahwa sudah terjadi kontraksi, dengan alasan tak ingin membuatnya khawatir, meskipun menurut suamiku sudah ada firasat mengenai tanda tanda kelahiran putri pertama kami.

Rasanya malam itu kami hampir tak tidur sama sekali, sampai pagi menjelang, kontraksi semakin sering. Pagi sekitar pukul 08.00 Bu Bidan datang lagi untuk mengecek kondisi ku. Harap harap cemas kami menunggu penjelasannya.
" masih bukaan 1 neng, sepertinya masih harus bersabar lagi " masih dengan nada tenang Bu Lela menjelaskan.
Rasa rasanya sudah sakit sekali, kenapa masih bukaan satu saja. Dalam hati ku ada sedikit rasa kecewa dan cemas.

Semakin siang kemudian sore rasanya semakin sering dan sakit kontraksi kurasakan. Sampai malam menjelang, Bu Bidan datang kembali dan mengatakan bahwa sudah bukaan 4. Menurutnya sekitar pukul 01.00 malam mungkin kami sudah bisa bertemu dengan putri yang kami nanti nantikan.

Ada rasa haru dan harapan membuncah dalam dada. Dengan sabar dan penuh kasih sayang tak hentinya suamiku berkata " semangat ya bunda, sebentar lagi kita bertemu baby, Bunda yang kuat ya. "
Lalu dan selalu suamiku membisikan dan menuntunku untuk selalu menyebut nama Nya. Memohon pertolongan dan kasih sayang Nya agar kami dapat melalui proses persalinan ini dengan lancar dan diberikan kesehatan serta keselamatan untuk ku dan putri kami.

Rasa sakit semakin menjadi, dari ujung rambut sampai kaki rasanya sakit semua. Akhirnya Bidan memutuskan untuk melakukan induksi untuk merangsang pembukaan lebih cepat.

Maka hari jumat dinihari pukul 02.00 dengan diiringi takbir menyambut hari Idul Adha lahirlah putri pertama kami yang kami beri nama ' Khanza Nayla Hasna ' dengan berat 3,1 kg dan tinggi 51 cm.

Penuh haru dan bahagia dikumandangkan adzan di kuping putri cantik kami oleh ayahnya.
Alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas anugerah terindah yang kau karuniakan kepada kami.
Jadikanlah putri kami putri yang shaleha, sehat, pintar dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Hari ini Khanza ku berumur 14 bulan lebih. Khanza tumbuh menjadi anak yang cantik sehat dan cerdas. Tak ada yang lebih membahagiaka kami sebagai orang tuanya selain menyaksikan putri kesayangan kami tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
Terima kasih ya Allah atas semua karunia yang telah engkau anugrahkan kepada keluarga kecil kami.








Rabu, 28 Januari 2009

The Most Powerfull Person in My Life

The most powerfull person dalam hidup ku adalah nenek ku.
I’m a big fans of her,
Setelah kedua orang tua ku bercerai, aku dan ade ku mutusin untuk tidak tinggal dengan salah satu dari mereka. Aku dan ade ku milih tinggal dengan nenek dan kakek ku.
Selain aku dan adeku ada satu anak lagi yang tinggal dan diurus nenek ku. Dia adalah sepupuku, anak tanteku (ade nya mamahku).
Brarti dirumah nenek ku tinggal aku, adeku, sepupuku sama nenek dan kakekku. Kakekku itu yang baik banget,tiap malem pasti dongengin aku, adeku dan sepupuku. Dia itu suami yang penurut banget, kontras sama nenekku yang cerewet dan tegas.
Ade ku bandel banget, dia sering banget kcelakaan. Dari mulai ketabrak mobil polisi, jatuh karena manjat pager, jatuh dari sepeda, sampe yang paling konyol, "itu" nya pernah kejepit resleting clananya karena pas abis pipis, nyeletingin clana nya ga hati2 karena buru2 (maaf ya de, abs kamu emang konyol sih heheee…ga kalah sm kaka nya) Boleh dibuktiin deh, di sekujur tubuh adeku banyak banget luka bekas jahitan. Di dahi, di pipi, di belakang telinga, lutut, punggung, banyak deh pokoknya.
Sepupuku yang satu umurnya beda 7 thn sama aku, jadi pas aku kelas 1 sd dia baru lahir. Karena 1 dan lain hal, seperti aku dan adeku diapun harus tinggal dgn nenek dan kakek ku. Oya sepupuku itu cwe, cantik, centil, pinter, ngegemesin. Toop deh pokoknya, sekarang dia kelas 3 SMA, udah jadi kembang desa. Hahahaaaa….(jangan marah ya de….).
Penghuni rumah yang belum aku sebutin tinggal aku dan nenek ku. Ga banyak yang bisa aku critain ttg aku, ya you know lah siapa aku. Andin yang centil, bawel, galak, konyol, kadang2 oon, tapi sebenernya, baik hati dan tidak sombong, tapi sayang nya ga ada yang nyadar (Huhuuuu….).
Tinggal nenek ku,
Dia itu cerewet, warga negera yang baik banget, tegas, pinter banget itung2an meskipun cm lulusan SR. Nenek ku dari semenjak aku inget udah punya warung, warung kecil sih. Tapi dia pinter banget ngelolaanya, masalah itung2an ? Jangan ditanya, pkoknya lebih pinter dari aku dan adeku deh (mungkin karena pengalaman juga ya).
Oya nenek dan kakekku itu petani, mereka py bbrp petak sawah yang mereka urus sdr. Trus kita tinggal dikota kecil yang jaman2 nya ibu ku dan ade2 nya remaja, ga banyak orang tua nguliahin anak nya, karena belum ada univ lokal dan juga biaya kuliah mahal.
Tapi ibu ku dan ade2 nya pengen kuliah, hebatnya nenek dan kakek ku ngedukung. Padahal mereka cuma petani. Dengan modal ngejual2in tanah dan sawah mereka akhirnya ibuku dan ade2 nya bisa kuliah.
Hebat ya, menurut aku sih hebat….
Biarpun bukan keluarga kiyai ato ustad, nenek ku itu paling bawel banget ngingetin cucu2 nya solat n ngaji. Tiap subuh gedor2in kamer cucu2 nya suruh slt subuh, "tiap hari" karena smua cucu nya hobi bgt sm yg namanya tidur.
Slain di madrasah dan masjid selepas magrib, aku juga diajar ngaji sama nenek ku. Tau cara nenek ku ngajar ngaji ? Wuaah canggih deh pokoknya, kalo salah jewer bow. Canggih ga canggih ga ?
Kalo bulan puasa tiap malem kan hrs traweh, aku harus dengerin khotbah dgn srius, karena nenek ku mantau, kalo aku bcanda dikit sm temen sbaya ku, ato kalo aku ngantuk. Nenek ku pasti marah,
Nenek ku termasuk perhatian juga dalam hal penampilan. Dia paling benci kalo aku pake salah satu jaket ku yang udah kumel banget, padahal itu favorite aku banget. Saking sebel nya liat aku pake jaket itu, pernah dia ngumpetin jaket ku itu. Sendal jg, saking sebel nya dia liat aku pake sendal ku yang butut itu, dia buang.
Trus kalo aku keluar rumah ga pake bedak, dia pasti nyuruh balik lagi.
"Meni herang pisan, teu di wedak nya. Di wedak heula !" kira2 itu kalimat yang dia ucapin kalo aku pergi ga dandan.
Nenek ku paling benci sama yang namanya kutek. Padahal waktu itu lagi trend banget pake kutek, aku pengeeeennn banget pake.
Suatu hari aku ke rumah temen ku, dia punya kutek yang warna pink. Bagusss banget, smp semua temen2 ku yg sama2 ke rumah temen ku waktu itu make smua. Aku juga pengen dong, akhirnya nekad aku pake kutek itu juga. Aku pikir nyampe rumah jg paling aku apus, slain karena nenekku ga suka, kutek kan juga ga sah dipake solat.
Aku pulang dengan kuku yang masih pake kutek. And u know what ? Biarpun udah aku umpet2in, nenek ku akhirnya liat juga kuku ku yg berwarna pink.
Wuaaah marah dia, trus tanpa ba bi bu tangan ku ditarik disuruh masukin minyak tanah (kita jualan minyak tanah jg waktu itu, di taro nya di ember).
Pernah lagi, waktu itu pas kelulusan SMA. Aku udah pake seragam yang paling butut. Udah janjian sm temen2 ku mau nyorat2in baju, buat kenang2an. Mengendap2 aku keluar rumah.
Tapi, OOwwww….
Nenek ku liat,
" Andin…., awas ya, jangan corat2 baju. Kalo baju nya dicorat coret pokoknya ga boleh plg.
Hikss….
Kebayang muka temen2 yang ngeledekin karena aku ga ikutan nyorat2 baju.
Ya pkk nya gitu deh, nenek ku brhasil ngejalanin perannya sebagai orang tua buat cucu2 nya yang bandel2…
Tapi bbrp tahun blkgn dia kena stroke, smp skrg udah 3x dia kena stroke, tapi tiap kena stroke dia psti berhasil pulih. Hebat yaaaa…
Sekarang kalo aku tlp ngomongnya suka ga nyambung, mgkn krn pendengarannya udah brkurang yaaa…
Kangennnn bgt sama diaa….

Sepatu Bagusss....

Umur Gw sama ade Gw cuma beda 2 tahun, waktu Gw kelas 1 SMA ade Gw kelas 2 SMP. Biarpun kita beda kelamin (Gw cwe ade Gw cwo) tapi kita sering banget rebutan barang seperti tas, sepatu, sampe clana (hihiii..padahal untuk spatu n clana kan beda ukuran ya).
Ya maklum lah, kita ga slalu bisa dapet barang2 yang kita mau, jadi ya rebutan yang ada.
Waktu itu di sekolahan diadain kegiatan pelantikan pramuka, di sekolah Gw pramuka cwe sm cwo dipisah. Yang cwo namanya Ciung Wanara yang cwe Dyah Pitaloka (Maaf ya kalo salah heheee..).
Acaranya dimulai hari Jumat, nginep semalam smp hari Sabtu.
Smua peralatan udah disiapin, mulai dari telor yang dilukis gambar kitri (pohon kelapa yg masih muda, simbol pramuka (kalo ga salah lagi) :P), kacang ijo 100 biji (gw yakin ga bakalan ada yg bener2 ngitung kacang ijo itu). Sama bbrp benda aneh yang gw sm skali lupa apa aja (iya2 gw emang pikun).
Setelah packing n mastiin barang2 yang harus gw bawa udh lengkap smuanya. Gw siap2 brangkat, tapi…
OOoowww….
Spatu gw ilang, wah2…ini pasti kerjaan ade gw…
Di rak spatu hanya ada 1 pasang spatu yang rada2 pantes gw pake, biarpun rada aneh bentuknya dan lagi agak2 kegedean tapi masih bisa gw paksain pake. Spatu siapa lagi kalo bkn py ade gw, tanpa pikir panjang langsung gw pake. Soalnya waktu dah mepet banget, gw takut disetrap teteh2 bantara yang galak2 (maaf ya teh).
Tiba lah gw di sekolahan, lokasi acara pelantikan pramuka itu. Salah satu temen gw bilang gini :
" Ndin sapatu na alus euy" artinya Ndin sepatu nya bagus euy…
Dalam hati gw ngedumel,
"Sepatu sialan ade gw sialan."
Terus terang dari awal gw make spatu itu ko rasanya ga nyaman ya, ga kaya spatu biasa gitu…
Tapi ga gw pikirin, biarin ah yang penting pake spatu.
Acara demi acara digelar, dari mulai pemberian materi, permainan, segala macem deh. Sampe pas udah malem, kita smua disuruh tidur. Tapi ada syarat nya, pas tidur baju harus diganti dan sepatu harus dilepas.
Karena takut sm teteh2 kita smua nurut, tidur baju diganti n spatu dilepas.
Kita tidur di ruang kelas bralaskan tiker n koran2, desek2an, udah kaya pindang di keranjang.
Lewat tengah malem waktu kita lagi pules2 nya tidur. Tiba2 suara teteh2 yang galak seakan memecah malam.
"Banguuun…banguunnn…"
"Pada males2 banget sih kalian…"
"Kalo mau tidur dirumah…"
"Banguuuuunnnnn………"
Sekonyong2 mereka teriak2 kaya orang kesetanan bikin kita smua cwe2 yang tak berdosa terbangun terbirit2 mempersiapkan diri untuk berbaris sesuai perintah teteh senior.
Gilaaa gilaaaa….
Ternyata spatu kita2 itu diacak2 sampe kita ga sempet milih spatu mana yang sepatu kita.
Akhirnya kita pake spatu yang paling deket n paling memungkinkan untuk dipake.
Tapi Aneehh…spatu gw ga ada yang mau make.
Jadi lah gw baris dengan spatu milik gw sndiri. Padahal orang lain ada yang spatunya gede sbelah, kecil sebelah. Kiri sama kanan beda model dan ukuran. Belum lagi ada diantara temen2 gw yang masih pake daster. Ga sempat ganti baju pramuka lagi (hihihiiii…kebayang ga pake daster trus pake spatu kegedean kiri kanan beda model)
Tapi gw… gw baris dengan spatu gw sendri dan baju rapih.
Tapi ko spatu ini ga nyaman banget ya, tiap gw nglangkah pasti bunyi tak tek tak tek.
Kaya pake hak gituh…
Abs dibangunin dengan cara extrem kita diospek, dikerjain ini itu. Ya biasa lah….
Beberapa senior gw yang cekikikan ngetawain gw pas dia liat spatu gw. Tapi gw ga ngerti kenapa…
Biarin ah biarpun spatu jelek begini, tapi gara2 spatu aneh ini gw jadi ga kena hukuman extra karena gw termasuk rapih.
Acara selesai….
Akhirnya gw bisa pulang kerumah dengan lega.
Tiba dirumah ade gw ribut2 nyari spatu…"
"Spatu bola nya mana ya Mah ?"
"Perasaan kemaren ditaro di rak, ko sekarang ga ada. Buru2 nih, udah ditungguin temen2. "
Gw yang saat itu baru dateng langsung nimpalin.
" Nih spatu butut lo, nyusahin banget. Udah kegedean, jelek lagi. Ga nyaman banget dipake…" Sewot gw,
" Haaaahhh……., ini kan spatu bola Teh !" Ade gw nyureng.
" Bodo amat, mau spatu bola kek spatu basket kek, yang jelas spatu lo jelek, ga bisa diandelin, bikin pegel…"
Gw langsung nyelonong ke kamer.
Ade gw cekikikan diluar kamer.
"Dasar Oon, spatu bola dipake pramuka" samar2 kedengeran suara ade gw ngeledek.
Waktu itu gw emang oon, gatau kalo spatu yang gw pake itu spatu bola. Pantesan aja temen gw sm senior gw cekikikan pas ngeliatin spatu gw. Pantesan lagi ga ada mau pake spatu gw pas spatu kita dituker2.
Ternyata eh ternyata…..
Sekarang kalo inget waktu itu, gw suka ktawa sndri.
Gila ya, ko bisa gw se Oon itu :P
Spatu bola kan laen sm spatu biasa
Hhihihiiiii….

Ms. Silly

Gw yakin, smua orang tanpa kecuali pasti pernah ngelakuin hal2 konyol dalam hidupnya. Seperti pepatah lama yang mengatakan " No body’s perfect" (sesuai ga ya pepatahnya ???). Menurut gw wajar2 aja sih kalo seseorang melakukan satu, dua, ato lebih banyak hal2 konyol dalam hidupnya. Manuasiawi banggett….
Seperti gw, gw sering bgt ngelakuin hal2 konyol dalam hidup gw, sampe2 salah satu temen gw ngejulukin gw "Ms. Silly". Gw sih ketawa aja, emang bnr sih gw silly.
Gw pernah nulisin nama gw di kolom ttd boss gw, trus gw submit ke boss gw untk dia ttd. Boss gw sih nyengir doang pas liat kolom yang seharusnya tertulis nama dia tiba2 brubah jadi nama gw. Gw malu stengah matiiii….apalagi pas dia bilang
"Wah andin udah kebelet pengen jadi VP yaa…" Hahahahaaaa….(Iya).
Trus gw juga pernah salah masukin kartu atm BCA ke atm Niaga. Pake ngomel2 lagi sama mesinnya karena ga bisa2 transaksi, padahal waktu itu ngantri. Pas gw cancel trus kartunya kluar, baru deh nyadar kalo gw salah masukin kartu atm Haahaa…Cwo di belakang gw cengar cengir pas tau kekonyolan gw,mgkn dalam hati nya "bego banget sih nih cwe,…" hihihiii..
Silly things yang gw lakuin baru2 ini terjadi minggu kemaren. Gw niatnya pengen belli clana di Blok M Plaza.
Maksudnya sih biar ga bolak balik kamer pas gw milih2in dl beberapa potong clana buat di cobain. Setelah dapet 3 potong, langsung deh cari fitting room. Baru 2 menitan di kamer ganti tiba2 ada orang yang ngetok2 pintu sambil manggil2
"Mba, mba…"
"Iiihh, ga sabaran banget sih ni orang" dalam hati gw sambil trus nyobain clana.
Orang yang ngetok2 pintu kamer pas ga berhenti malah tambah kenceng.
"Sabar dong Mba, ga bisa nunggu sebentar yaa.." teriak gw kesel.
Orang yang ngetok2 pintu gw dengan nada jengkel ngejawab.
"Orang cuma mau ngasih tau, kalo mau nyobain baju, sendal nya ga usah di lepas…………"
Weeeekksss…, spontan gw langsung ngeliat kedua kaki gw. Huahahahaa…ternyata gw ga pake sendal…..
Ga kebayang malunya gw pas kluar kamer ganti. Sampe2 ga sanggup ngangkat kepala ngebales pandangan orang2 yang ngeliatin gw lucu.
"Kaya ke mesjid aja lo ndin, pake lepas sendal segala.." teman gw ikutan ngetawain kekonyolan gw.
HAHAHAHAAAAAA……

Saba Kota euy....

Ga pernah kebayang sebelumnya bakalan kerja di Jakarta, dulu dari waktu kecil sampe pas belum kerja tiap kali lewat kawasan gedung2 perkantoran sudirman sm gatsu pasti yang kebayang "mungkin ga ya suatu saat bisa kerja di salah satu gedung itu". Secara hometown gw kan lumayan jauh dari Jakarta and ga banyak juga temen2 dari kampung halaman gw yang merantau kerja di Jakarta.
Gw suka liat gedung2 tinggi pas malem2, gw suka lampu2 nya, gatau kenapa menurut gw bagus aja (udik banget ya). Singkat crita selepas lulus kuliah gw mulai ngelamar2 kerja, dari mulai di ciamis, tasik, bandung, cilegon, smp jakarta pokoknya gw ga peduli deh dimana pun bakalan diterima yang penting buru2 kerja. Beberapa waktu kemudian mulai deh lamaran gw ada yg nyangkut, berhubung gw ngelamar kerja nya ke sembarang tempat jadinya harus bolak balik dari satu kota ke kota lain (cape deh).
Kalo inget jaman2 nya panggilan2 interview suka lucu pengen ketawa sendiri hihii3…pernah dalam 4 hari berturut2 gw panggilan interview di 5 tempat : bandung, bekasi, ancol, sm kawasan sudirman di wisma gkbi, trus di ciamis.
Waktu itu kira2 jam 8.30an gw dpt tlp panggilan interview di PT ***** di bandung, parahnya si penelepon bilang kalo gw harus dateng ke kantor nya jam 14.00, padahal waktu itu gw berencana mau berangkat ke cilegon karena besok ada panggilan di bekasi (secara sodara gw yg bisa gw tebengin kl panggilan sekitar jabotabek cm tante gw yang di cilegon). Karena ga mau nyia2in kesempatan akhirnya gw nekad ngedatengin interview yang di bandung. Rencananya setelah interview gw mau langsung bablas ke cilegon. Brangkatlah gw dari ciamis menuju terminal cicaheum, parahnya waktu itu gw lupa ga pake setelan kerja, gw pake jeans sm jaket casual aja. Jadilah gw harus ganti baju di toilet terminal cicaheum yang u know lah gimana kondisi toilet umum di terminal, ngantri, bau, sempit pula, pkkknya gitu deh (padahal waktu itu gw bw ransel gede karena rencananya dari bandung mau langsung ke cilegon).
Dengan penampilan seadanya gw dateng ke PT****, beruntungnya ada suaminya sodara gw yang kerja disitu jadi gw ga pusing gimana caranya nyampe ke lokasi. Gw mutusin makan siang dl biar py energi bwt tes and interview bla3…stlh slse makan langsung ke kantor yg dimaksud. Bingung lagi, ga mungkin gw interview dgn bawaan segambreng kaya mau kemping. Akhirnya setelah melalui proses loby dengan bapak security penjaga gerbang gw diijinin untuk menitipkan barang bawaan gw di situ. ternyata tes nya cuma test gambar, gambar orang, pohon sm rumah.
Gatau gimana kriteria penilaiannya yang jelas setelah gw tes trus orang HR nya liat2 hasil test kita bbrp saat kmudian dia mulai mengeksekusi siapa2 yang lls and boleh lanjut ke test berikutnya dan siapa yang gagal dan boleh pulang. GW…..gagal :( akhirnya gw meninggalkan kota bandung dengan hati kecewa., hiksss..Tapi tenang dulu gw masih py harapan, besok gw panggilan di wisma cordova di kawasan ancol. Smangatt…
Nyampe rumah tante di Cilegon sekitar tengah maleman, tanpa banyak basa-basi gw langsung tidur, mempersiapkan energi bwt pertempuran selanjutnya esok hari. Besoknya gw bangun jam 4.00, siap2 dikit, jam 5.00 gw brangkat dari rumah tante gw menuju daerah jakarta utara. Ga ada bayangan tuh di mana tempat itu, yang gw tau di ancol itu ya dufan aja.
Gw brangkat dari Cilegon naek bis jurusan merak-tanjung priok, rencana nya turun di terminal tanjung priok trus naek angkot ke wisma cordova. Sialnya pas udah mau nyampe tanjung priok gw lupa hrs naek angkot no berapa, abs itu no tlp kantornya jg lupa ga gw save. Gimana caranya yaa, akhirnya gw mutusin untuk naek ojeg aja. Gw pikir tukang ojeg pasti tau lah dimana wisma cordova.
Gw turun sebelum bis masuk terminal tanjung priok dgn pertimbangan di terminal pasti rame n banyak preman2. Tanpa nanya ongkos gw langsung naek salah satu ojeg di tempat gw turun, "wisma cordova bang", brangkat lah gw sm si abang ojek. Perasaan gw mulai ga enak waktu si abang ngambil jalan lewat perkampungan2 yg agak2 slum gitu, jangan2 si abang mau nipu gw nih, apa mgkn dia jg gatau letak wisma cordova sebelah mana ya. Ah tapi masa sih dia ga tau, kalo nipu mgkn iya.
Menit demi menit berlalu ko ga nyampe2 ya, gw mulai worried "bang masih jauh ga" gw tanya.
" Bentar lagi neng" si abang ngejawab.
Smp 30 menit ga nyampe2 gw kesel
"Bang sebenernya tau ga sih wisma cordova itu dimana" kata gw mulai panas.
"Si eneng ga sabar amat, bentar lagi juga nyampe neng" si abang ngejawab ga kalah ketus".
Akhirnya dari jauh samar2 gw liat gedung itu, makin deket makin deket smp akhirnya si abang berhenti di depan gedung yg dimaksud.
" Berapa bang ? " gw tanya ongkos.
" 30rb aja", enteng banget si abang malak.
"Busyet, dari cilegon ke tanjung priok aja yang berkilo2 meter cm bayar 16 rb, masa dari terminal ke sini minta 30rb, yang bener aja bang" sewot gw.
"Kan jauh neng" si abang keukeuh.
"Udah deh 15 aja" gw bilang.
"20 deh" si abang lagi.
Gw keukeuh ga ridho ngasih 20rb bgitu aja, udah di kerjain muter2, badan gw bau asep ga jelas gitu, penampilan gw acak2an gara2 naek motor, dipalak 30 rb pula. Akhirnya gw tetep kasih dia 15rb aja, si abang terima sambil menggerutu " kalo pengen murah mah naek angkot aja neng" omel nya sambil pergi. Jadilah gw interview dengan penampilan seadanya (acak2an, bau asep, letoy pula) DAN….ga lulus hahahaa……
Lenghoy lagi balik ke cilegon, pasti orang2 di rumah tante gw ngeledekin, ato ngga malah prihatin ngelihat perjuangan gw yang ga berhasih2, hiks gw jadi sedihhh.
Tapi masih ada besok, besok gw ada panggilan di dua tempat "bekasi & Wisma GKBI" mudah2an dari 2 itu salah satunya ada yang nyangkut, SMANNGATTTT…….
Besoknya gw brangkat subuh lagi, ke bekasi. Orang2 rumah di ciamis udah ngewanti2 gw,
"Tong ngere karep ndin, pengen kerja smp segitunya. Pikirin tuh kondisi badan, jangan smp ngedrop. Kan cape tiap hari harus pergi2 keluar kota bwt interview".
Emang sih gw juga ngerasa badan gw cape banget, udah beberapa hari tidur ga tratur, makan juga, trus otak gw muter kenceng banget saking smangatnya pengen kerja. Tapi tekad gw udah bulet, soon or latter gw harus kerja…..
Dibekasi biasa aja, ga ada yg menarik, bkn perushaan gede jadi gw ga trlalu brharap juga. Gw rampung interview di bekasi sekita jam 11.00an dan harus interview di GKBI jam 2.00an.
Bismillah, stlh nanya2 orang di kantor tempat gw interview di bekasi akhirnya gw brangkat. Masih inget tuh gw interview di bekasi barat kalo ga salah pokoknya rukan yang di seberangnya rs mitra keluarga. Dari situ naek angkot smp MM, trus jalan ke gerbang tol dikit, dari situ naek bus kota mayasari yang jurusan komdak.
Di bus kota gw berdiri krn ga dpt tmpt duduk, pas bayar sekalian gw bilang
"Komdak tereak ya bang" sm si abang kondekturnya, trus dia ngangguk. Beberapa waktu kemudian gw liat orang2 pada siap2 mau turun, trus mas2 di samping gw (penumpang) ngasih tau gw "komdak" mba, mgkn dia denger pas gw minta kondektur nya teriak kl dah nyampe komdak.
"Makasih Mas" gw ga lupa brterima kasih.
Dari situ ke GKBI naek metro mini 604, turun di halte benhil. Bingung gw,
" Pak Wisma GKBI dimana yaa" gw nanya security di gerbang gedung BRI.
"Oh dibelakang BRI 2 Mba, gedung sebelah" bpk security ngejawab smbl nunjuk. "
Makasih" gw brterima kasih…
Sampe di Wisma GKBI gw mampir ke toilet, ngerapihin dandanan gw yang acak2an krn naek angkutan umum. Gw liat kelopak mata gw udah item banget, mgkn krn kecapean and kurang tidur ya.
"Ah mudah2an aja perjuangan gw segera berbuah manis" dalam hati gw.
Di GKBI ternyata gw langsung interview sm user, dia bilang urgent. Katanya gw bakalan dpt notifikasi besok ato sore ini juga.
Setelah interview sekitar 45 menitan, gw dah boleh langsung pulang. Masalah lagi…
*Gw gatau harus pulang ke cilegon naek apa?*
Hahahaaa…silly banget kan ?!!! kalo kata orang sunda mah saban kuya, bisa naek tapi ga bisa turun. Bisa nyampe kesitu tapi gatau gimana caranya pulang HAHAHAHAHA…..akhirnya gw tanya security lagi
" Pak kalo dari sini mau ke merak ato cilegon naek apa dulu yaa" gw tanya security.
"Wah gatau mba, tapi setau saya ga ada bus dari sini yang langsung ke Merak" security ngejawab.
" Trus saya harus kemana dulu ya Pak" gw nanya lagi.
"Ke Grogol aja mba, ato ngga ke terminal Blok M" dia ngejelasin secapluknya.
Gubrak, setau gw dari kedua terminal tersebut ga ada bus yang ke arah merak, gw tau banget, setau gw yang ada adalah dari terminal rambutan, pulo gadung, sm tanjung priuk, dan parahnya lagi ga ada yang tau bus ato angkutan apa yang bisa nganterin gw ke 3 terminal tsb.
Gw dah hopless gitu smp akhirnya setelah perdebatan panjang salah satu dari 2 security tersebut bilang gini
" Yo wis ta anterna ke terminal aja deh sampeyan, tungguin 10 menit ya" kebetulan hari itu hari sabtu jadi ga begitu rame juga tamu yang dateng, secara kebanyakan kantor libur hari sabtu.
Gw udah ga inget malu ato ngga enak deh sm security2 tersebut, yang ada di otak gw adalah:
*gimana caranya gw bisa sampe ke rumah tante gw yang di cilegon dengan selamat*
Brangkatlah gw dianter bpk security yang baik hati, rencananya mau ke terminal tapi setelah tanya2 sm orang2 yg dia kenal ternyata ada satu tempat yang dilewati bus2 yg menuju ke merak "slipi jaya" akhirnya kita menuju ke slipi jaya dan gw bisa pulang dengan selamat.
Besoknya gw dapet tlp dari kantor yg terakhir gw interview, GW DITERIMA. Horreeeeee…..seneng banget, akhirnya perjuangan gw berhasil. Padahal kalo yang ini ga diterima gw mau balik ke ciamis karena ada panggilan lagi di sana.
Sampe hari ini gw udah 1 tahun 1 bulan 24 hari kerja di Jakarta, udah 3 x pindah perusahaan, 5x pindah kosan.
Gitu aja sih crita gw, tentang perjuangan gw yang pengen kerja. Mungkin jodoh gw harus kerja disini, gw bersyukur aja. Apapun yang dikasih tuhan, pasti yang terbaik bwt gw….